Riview Film A Thousand Words: Stop Jadi Pembual Janji!

Sumber: kumparan.com

Film Edhie Murphy yang sukses ditayangkan pada tahun 2012 membuat para penggemar Edhie terkesima. Jack, salah satu peran tokoh utama, berhasil membujuk penonton dengan film bergenre drama-komedi. Tak disangka-sangka, pemikiran ide kreatif dalam film ini sungguh menyadarkan kita bahwa betapa seringkali kita terjebak dalam zona janji.

Aksi ini dimulai dari Jack bersama istrinya sedang memilih rumah. Pohon Bodhi secara ajaib muncul di halaman belakang rumahnya. Jack bingung dengan pohon ajaib sementara ia tidak pernah menyuruh tukang kebun untuk menanaminya.

Keesokannya, Dr. Sinja pergi ke rumah Jack dan mereka berdua menemukan bahwa untuk setiap kata yang diucapkan Jack, sehelai daun akan jatuh dari pohon. Ketika pohon kehabisan daun, pohon itu akan musnah, seperti halnya Jack. Belakangan, ia menemukan bahwa kata-kata dan gerak tubuh yang tertulis sekalipun terhadap kata-kata juga sangat penting; ditambah apa pun yang terjadi pada pohon juga akan mempengaruhi Jack.

Pada akhir cerita, Jack mengalami hidup yang baru. Dia berhasil menuliskan sebuah buku tentang pengalamannya berjudul A Thousand Word dan kembali hidup bersama dengan istri dan seorang anak di rumah baru mereka, Tambahnya, ia tidak membual janji-janji serta kebohongan yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Dari film ini, kita dapat mendapatkan sebuah pencerahan untuk mempertanggungjawabkan semua janji-janji kita, Alangkah baiknya, kepastian dalam renggang waktu merupakan kunci supaya hubungan bisa dipertahankan lebih lama. Jangan kita mengambil keputusan secara cepat dan tidak diimbangi dengan konkrit nyata. Sama seperti pemerintah telah menyuruh kita untuk memakai masker dan hubungan jarak jauh. Kita harus mematuhi peraturan mereka, ya!

Penulis: Tesalonika Hasugian